xmlns:fb='http://www.facebook.com/2008/fbml' Jendela Informasi: Bab I

Pages

Bab I


1.1. Latar Belakang Penelitian
            Lingkungan persaingan yang semakin tajam dan bersifat global menuntut perusahaan meningkatkan mutu dan keunggulan daya saing yang dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu: mutu yang tinggi dan biaya yang rendah. Perusahaan-perusahaan manufaktur berusaha melakukan perbaikan secara terus-menerus biasanya menggunakan teknik-teknik Total Quality Management (TQM) atau Just In Time (JIT). Beberapa perusahaan yang telah menerapkan TQM, ada yang berhasil meningkatkan kinerjanya, tetapi ada juga yang belum mampu meningkatkan kinerjanya. (Sim dan Kilough, 1998)
            PT. X sebagai salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri kayu yang berorientasi export yang menyadari pentingnya peranan sumberdaya manusia dalam mendukung tujuan perusahaan. Sebagai aset yang sangat berharga, sumberdaya manusia senantiasa harus dikembangkan dan dikelola dengan baik. Penambahan modal atau penerapan peralatan yang canggih tidak ada artinya tanpa didukung peran aktif karyawan yang terdapat didalamnya.
Sejalan dengan perkembangan, persaingan dan permintaan akan bahan baku kayu, maka secara tidak langsung dibutuhkan peningkatan kinerja para karyawan agar dapat melaksanakan tugas yang ada sebaik mungkin. Untuk itu perlu diperhatikan sikap dasar para pekerja/karyawan terhadap diri sendiri, kompetensi, pekerjaan saat ini, serta gambaran mereka mengenai peluang yang bisa mereka raih dalam struktur organisasi baru. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa perubahan (turn over) baru ini dapat mengakibatkan stress dan kecemasan karena menghadapi sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Pada saat inilah faktor lingkungan kerja, kemampuan karyawan, kompensasi dan motivasi kerja yang tinggi sangat berperan.
Dalam hal ini PT.X dalam melakukan kegiatan proses produksinya dengan menggunakan dua shift, yakni shift I yang dimulai pada pukul 8.00 wib hingga pukul 20.00 wib dan shift II yang dinulai pukul 20.00 wib hingga pukul 08.00 wib. Kedua shift ini memiliki jumlah pekerja masing-masing 25 orang per shiftnya, yang mana kedua shift ini melakukan kegiatan proses produksi yang sama, dengan jumlah material bahan baku yang digunakan serta sama-sama memproduksi output atau hasil yang akan diproduksi. Dimana perusahaan ini dalam melakukan kegiatan proses produksiya harus mengikuti sales contract atau sales order perusahaan. Misalnya perusaaan ini harus memproduksi kayu yang berukuran 25 x 145 x (2000-5400 ) mm sebanyak 150 kubik dan ini ukuran ini ditargetkan harus bias dikirma dalam satu bulan kemudian.
Untuk memenuhi sales contract ini, maka pihak manajemen perusahaan dalam hal ini kepala produksi memberikan instruksi kepada shift I dan shift II untuk melakukan proses produksi sesuai dengan ukuran finish kayu tersebut, yaitu: 25 x 145 x (2000-5400) mm. Dengan penggunaan material yang sama, tenaga kerja yang sama serta jenis dan ukuran  yang akan dikerjakan juga sama seharusnya kedua shift ini sama-sama menghasilkan tingkat produktivitas yang sama pula. Namun pada kenyataannya, antara shift I dan shift II tidak selalu memiliki produktivitas kerja yang sama atau dengan kata lain produktivitas kerja kedua shift ini berbeda.
Tabel 1. Perbedaan Produktivitas Kerja antara Shift I dan Shift II
BULAN (Tahun 2009)
PRODUKTIVITAS KERJA
SHIFT I
SHIFT II
JANUARY
0.056
0.0578
FEBRUARY
0.0904
0.0845
MARCH
0.0345
0.0350
APRIL
0.0239
0.0225
MAY
0.0139
0.0243
JUNE
0.0707
0.0723
JULY
0.2733
0.2668
AUGUST
0.0323
0.0405
SEPTEMBER
0.3157
0.3073
OKTOBER
0.6715
0.6604
NOVEMBER
0.0576
0.0602
DESEMBER
0.1060
0.1106








Ket: Jumlah Tenaga Kerja = 30 orang per shift
         Jumlah hari Kerja     = 26 hari
Inilah yang menjadi fenomena atau masalah yang ingin dikaji peneliti lebih dalam untuk mengetahui apakah yang menjadi faktor penyebab berbedanya produktivitas karyawan yang bekerja pada shift I dan shift II.
Berdasarkan  latar belakang masalah yang dihadapi seperti di atas, maka perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai hubungan lingkungan kerja, kemampuan karyawan dan pemberian motivasi kepada karyawan terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada masing-masing shift.
  1.2. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari uraian pada latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas , maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apakah ada perbedaan kinerja karyawan shift I dengan shift II di bagian produksi.
2.      Faktor apakah yang membedakan perbedaan kinerja karyawan shift I dengan shift II di bagian produksi.
 1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.      Untuk  membuktikan perbedaan kinerja karyawan shift I dengan shift II di bagian produksi.
2.      Untuk  mengetahui faktor yang membedakan perbedaan kinerja karayawan shift I dengan shift II.
 1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai pendalaman terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan sumberdaya manusia serta upaya identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan bagian produksi di PT.Jaya Raya Surabaya.
 2. Manfaat Bagi Unit Kerja/Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran dan rekomendasi bagi pimpinan/manajer produksi pada umumnya dan serta jajaran pada khususnya dalam menentukan kebijaksanaan dan mengambil keputusan untuk meningkatkan kinerja para karyawan-nya.
Thesis by: Manotas Sihombing,S.Hut.MM

No Response to "Bab I"

Post a Comment